Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2012

Tinggalan Era Paleolitik Bertebaran di Seram

Banyak Pula Temuan Lain dari Zaman Neolitik AMBON, KOMPAS – Tinggalan arkeologi sebagai bagian budaya paleolitik banyak ditemukan di Pulau Seram, Maluku. Temuan ini membuktikan bahwa budaya paleolitik sekitar 50.000 tahun lalu berkembang di Maluku, sekaligus menjadi pengetahuan baru penyebaran budaya paleolitik di Indonesia. Tinggalan arkeologi itu ditemukan tim peneliti Pusat Arkeologi Nasional dan Balai Arkeologi Ambon. Mereka meneliti selama delapan hari (15-22 Februari) di 41 titik pengamatan di utara Seram, tepatnya di Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku Tengah, dan Seram Bagian Barat. Titik-titik pengamatan itu di daerah aliran sungai dan gua. Tim peneliti terdiri atas enam orang, yaitu Jatmiko, Truman Simanjuntak, Fadlan, dan Ngadiran dari Pusat Arkeologi dan Nasional, sedangkan dua orang lagi, Marlon Ririmasse dan Michael Lahalo, dari Balai Arkeologi Ambon. Menurut Truman Simanjuntak, tinggalan arkeologi yang banyak ditemukan berupa pecahan atau serpihan bebatuan yan

Situs Gunung Padang Terancam Rusak

Gambar
HASANUDIN,(GM)- Pemprov Jabar dan Pemkab Cianjur diminta segera mengeluarkan aturan hukum untuk melindungi situs megalitikum Gunung Padang di Kab. Cianjur. Pasalnya, selama ini banyak batuan andesit yang ada di sekitar Gunung Padang, dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk pembangunan rumah. dok: Dyah Setyowati Anggrahita "Kebanyakan batu yang digunakan ada di bagian bawah, sedangkan di bagian atas penduduk tidak berani," ungkap anggota tim peneliti situs Megalitikum Gunung Padang, Ir. Pon S. Purajatnika kepada wartawan di Toko You, Jln. Hasanuddin Bandung, Rabu (1/2). dok: Dyah Setyowati Anggrahita Pon khawatir, jika tidak aturan hukum dari pemerintah, kondisi situs Gunung Padang terancam semakin rusak akibat aktivitas dan perilaku para pengunjung, setelah kawasan ini dibuka sebagai objek wisata sejarah. dok: Dyah Setyowati Anggrahita "Bulan lalu saja, jumlah pengunjung mencapai 7.000 orang. Akan sangat terbayang, situs itu harus menerima beban ribuan pengunjung," uj