Pajak Tanah Era Mesir Kuno Mencapai Rp 21 Juta
Faktur pajakk zaman Mesir Kuno. Rare Books and Special Collections, McGill University Library and Archives. |
TEMPO.CO Montreal
- Pajak ternyata sudah ada sejak era Mesir kuno. Pajak di zaman Ramses
yang Agung ini diketahui dari penemuan sebuah faktur pajak milik seorang
warga kota. Faktur berbahan tembikar itu menunjukkan biaya pajak yang
cukup tinggi dari pajak warga Amerika, yakni seberat 100 kilogram koin
emas. Faktur pajak ini disimpan di perpustakaan dan tempat penyimpanan
arsip Universitas McGill di Montreal.
Jika dikonversi ke dalam satuan mata uang saat itu, berat tersebut setara dengan 75 talents (satuan mata uang saat itu). Faktur berbahasa Yunani kuno itu mewajibkan sebuah nama (nama kurang terbaca jelas) dan seorang temannya untuk membayar pajak atas sebidang tanah miliknya. Lembaran yang sama juga mengharuskan membayar administrasi sebesar 15 talents. Itu berarti orang tersebut harus membayarkan pajak sebesar 90 talents.
"Pajak dibayarkan ke bank umum di Kota Diospolis Magna," kata Brice Jones, peneliti dari Concordia University di Montreal, yang menerjemahkan teks, seperti dikutip dari Livescience. Kota Diospolis kini dikenal dengan nama Luxor atau Thebes. Temuan ini akan diterbitkan dalam Bulletin of the American Society of Papyrologists terbitan mendatang.
Satu talents, Brice menjelaskan, setara dengan 6.000 drachma (mata uang Yunani sebelum menggunakan euro). Mata uang 90 talents setara dengan 540 ribu drachma. Sebelum diganti dengan euro, satu drachma senilai US$ 0,003 (Rp 36 rupiah). Artinya, orang tersebut harus membayar US$ 1.620, atau setara dengan Rp 21,3 juta untuk pajak tanah per tahunnya.
"Biasanya nilai talents akan lebih rendah karena kualitas koin yang jelek," ujar Catharine Lorber, pakar koin. Pada 98 sebelum Masehi, menurut dia, nilai koin tertinggi hanya 40 drachma. Faktor ini membuat maraknya pengemplang pajak.
Berat koin kualitas bagus, Lorber mengatakan, biasanya mencapai delapan gram. Tak heran jika berat keseluruhan pajak yang tercamtum dalam faktur pajak mencapai 100 kilogram.
Faktur pajak menunjukkan tertanggal 22 Juli 98 Sebelum Masehi. Brice mengatakan uang kertas belum diciptakan saat itu. Sebaliknya, orang mengumpulkan koin emas hingga mendekati jumlah yang harus dibayarkan.
Pada 98 Sebelum Masehi, suasana politik Mesir memang sedang bergejolak di bawah kekuasaan Ptolemy X, Firaun yang memerangi saudara-saudaranya sendiri demi takhta. Ptolemy merupakan bagian dari dinasti Firaun keturunan Macedonia yang memerintah Mesir setelah kematian Alexander Agung.
LIVESCIENCE | AMRI MAHBUB
Jika dikonversi ke dalam satuan mata uang saat itu, berat tersebut setara dengan 75 talents (satuan mata uang saat itu). Faktur berbahasa Yunani kuno itu mewajibkan sebuah nama (nama kurang terbaca jelas) dan seorang temannya untuk membayar pajak atas sebidang tanah miliknya. Lembaran yang sama juga mengharuskan membayar administrasi sebesar 15 talents. Itu berarti orang tersebut harus membayarkan pajak sebesar 90 talents.
"Pajak dibayarkan ke bank umum di Kota Diospolis Magna," kata Brice Jones, peneliti dari Concordia University di Montreal, yang menerjemahkan teks, seperti dikutip dari Livescience. Kota Diospolis kini dikenal dengan nama Luxor atau Thebes. Temuan ini akan diterbitkan dalam Bulletin of the American Society of Papyrologists terbitan mendatang.
Satu talents, Brice menjelaskan, setara dengan 6.000 drachma (mata uang Yunani sebelum menggunakan euro). Mata uang 90 talents setara dengan 540 ribu drachma. Sebelum diganti dengan euro, satu drachma senilai US$ 0,003 (Rp 36 rupiah). Artinya, orang tersebut harus membayar US$ 1.620, atau setara dengan Rp 21,3 juta untuk pajak tanah per tahunnya.
"Biasanya nilai talents akan lebih rendah karena kualitas koin yang jelek," ujar Catharine Lorber, pakar koin. Pada 98 sebelum Masehi, menurut dia, nilai koin tertinggi hanya 40 drachma. Faktor ini membuat maraknya pengemplang pajak.
Berat koin kualitas bagus, Lorber mengatakan, biasanya mencapai delapan gram. Tak heran jika berat keseluruhan pajak yang tercamtum dalam faktur pajak mencapai 100 kilogram.
Faktur pajak menunjukkan tertanggal 22 Juli 98 Sebelum Masehi. Brice mengatakan uang kertas belum diciptakan saat itu. Sebaliknya, orang mengumpulkan koin emas hingga mendekati jumlah yang harus dibayarkan.
Pada 98 Sebelum Masehi, suasana politik Mesir memang sedang bergejolak di bawah kekuasaan Ptolemy X, Firaun yang memerangi saudara-saudaranya sendiri demi takhta. Ptolemy merupakan bagian dari dinasti Firaun keturunan Macedonia yang memerintah Mesir setelah kematian Alexander Agung.
LIVESCIENCE | AMRI MAHBUB
Misi gan, numpang share ya
BalasHapusKami menjual printer Canon IP2870
Price Rp 475.000
Spesifikasi :
Maximum Printing Resolution : 4800 (horizontal)*1 x 600 (vertical) dpi
Print Head / Ink Type : Fine Cartridge
Number of Nozzles : Total 1280 nozzles
Ink Droplet Size (minimum) : 2pl
Ink Cartridge : PG745, CL-746 (Optional: PG-745XL, CL-746XL)
Kecepatan Printer : Document: Colour*2:
ESAT / Simplex: Approx. 4.0ipm
Document: B/W*2:
ESAT / Simplex: Approx. 8.0ipm
Printable Width : Up to 203.2 mm (8 inch)
Recommended Printing Area : Top Margin: 61.6 mm
: Bottom Margin: 29.2 mm
Paper Weight : Rear Tray : Plain Paper: 64-105 g/m2 , Canon specialty paper: max paper weight : approx. 275 g/m2 (Photo Paper Plus Glossy II (PP-201))
Ukuran Kertas :A4, A5, B5, LTR, LGL, 4 x 6", 5 x 7", Envelopes (DL, COM10), Custom size (width 101.6mm - 215.9mm, length 152.4mm - 676mm)
OS Compatible : Windows: Windows 8 / Windows 7 / Window Vista / Windows XP
Interface USB 2.0 Hi-Speed
Daya yang digunakan : Standby (scanning lamp is off)
(USB connection to PC): Approx. 0.8W
OFF: Approx. 0.5W
Printing*4:
Approx. 8.0 W
Dimensi : Approx. 426 x 235 x 134mm
Berat : Approx. 2.3kg
Untuk produk lainnya silahkan kunjungi web kami
Pusat Belanja Komputer
Terimakasih....