Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

Daftar Kebudayaan Indonesia Yang Pernah Diklaim Malaysia

JAKARTA - Serumpun tapi tak rukun. Itulah gambaran hubungan yang terjadi antara Indonesia dengan Malaysia. Hubungan keduanya kembali menghangat setelah Tari Tor Tor yang merupakan khasanah budaya tradisional Batak coba diformalkan menjadi milik Malaysia. Pemicunya adalah perantauan komunitas Mandailing yang ada di Malaysia. Malaysia mengembangkan kedua jenis tarian itu dan mengklaim sebagai warisan budaya nenek moyangnya. Prilaku Negeri Jiran itu juga pernah dilakukan sebelumnya terhadap kebudayaan yang dimiliki Indonesia. Tapi untunglah budaya ini tidak berbentuk pulau. Andai berbentuk pulau, mungkin nasibnya sudah sama dengan Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan yang sudah menjadi milik Malaysia. Inilah 10 kebudayaan yang pernah diklaim Malaysia: 1. Batik Kepemilikan batik sebagai warisan budaya tak berbenda menggelinding setelah Malaysia mengklaim sebagai warisan nenek moyangnya. Untuk mengakhiri polemik, Pemerintah Indonesia akhirnya mendaftarkan batik ke UNESCO untuk mendapatk

Dinosaurus Ternyata Jauh Lebih Kurus

Gambar
Foto: Telegraph MANCHESTER - Selama ini Dinosaurus secara umum digambarkan sebagai makhluk yang amat berat, disertai suara langkah kaki gemuruh dan ukuran tubuh besar sehingga menambah penampilan mereka yang menakutkan. Benarkah demikian? sepertinya hal itu kini patut dipertanyakan. Pasalnya, temuan para ahli di University of Manchester Inggris bisa jadi sedikit memupus bayangan itu. Menurut studi yang telah dilakukan, makhluk-mahkluk purba tersebut ternyata jauh lebih ringan dari yang diyakini sebelumnya. Hal ini merupakan kesimpulan yang dilakukan setelah para ilmuwan menggunakan teknologi laser melakukan penghitungan massa tubuh mereka. "Metode kami bisa memprediksi ukuran jauh lebih akurat. Berat Dinosaurus memang masih besar, tetapi tidak sebesar seperti yang diduga sebelumnya," ujar Dr Bill Sellers peneliti University of Manchester seperti disampaikan kepada Telegraph (6/6). Dengan menggunakan formula baru tersebut, ilmuwan mampu secara akurat

Belasan Arca Megalitikum Terpenggal

PAGAR ALAM, KOMPAS – Belasan arca megalitikum di Kota Pagar Alam dan Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, ditemukan dalam keadaan terpenggal. Pemenggalan kepala arca-arca tersebut diduga disengaja, tapi belum diketahui motifnya.         Arca-arca tanpa kepala itu terdapat, antara lain, di situs megalitikum di Cawang, Cawang Lama, Mingkik, dan Ujan Mas di Kota Pagar Alam serta Muara Danau dan Rindu Hati di Kabupaten Lahat. Di Situs Rindu Hati, dari 12 arca, hanya tiga yang ditemukan utuh. Arca-arca lainnya yang bersosok manusia dan binatang sudah dalam keadaan tanpa kepala.         Koordinator Juru Pelihara Situs Megalitikum Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jambi Akhmad Rivai mengatakan, dari tanda-tanda fisiknya, pemenggalan tersebut dilakukan dengan sengaja karena terdapat bekas pukulan palu ataupun benda tumpul di sekitar bagian yang terpenggal. Namun, waktu pemenggalan tersebut tak diketahui.           “Arca-arca itu kemungkinan dinilai tak sesuai dengan nilai-nil

Lagu Indonesia Raya Teks Asli

Gambar
Lirik asli (1928)INDONESIA RAJA Indonesia, tanah airkoe, Tanah toempah darahkoe, Disanalah akoe berdiri, Mendjaga Pandoe Iboekoe. Indonesia kebangsaankoe, Kebangsaan tanah airkoe, Marilah kita berseroe: "Indonesia Bersatoe". Hidoeplah tanahkoe, Hidoeplah neg'rikoe, Bangsakoe, djiwakoe, semoea, Bangoenlah rajatnja, Bangoenlah badannja, Oentoek Indonesia Raja. Indonesia, tanah jang moelia, Tanah kita jang kaja, Disanalah akoe hidoep, Oentoek s'lama-lamanja. Indonesia, tanah poesaka, Poesaka kita semoea, Marilah kita mendoa: "Indonesia Bahagia". Soeboerlah tanahnja, Soeboerlah djiwanja, Bangsanja, rajatnja, semoeanja, Sedarlah hatinja, Sedarlah boedinja, Oentoek Indonesia Raja. Indonesia, tanah jang soetji, Bagi kita disini, Disanalah kita berdiri, Mendjaga Iboe sedjati. Indonesia, tanah berseri, Tanah jang terkoetjintai, Marilah kita berdjandji: "Indonesia Bersatoe" S'lamatlah raj

Ditemukan Dua Kerangka Manusia Prasejarah

Balai Arkeologi Yogyakarta menemukan dua kerangka manusia prasejarah di Goa Kidang, Desa Tinapan, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Satu kerangka Homo sapiens atau manusia prasejarah yang sudah berpikir maju itu ditemukan utuh, sedangkan temuan yang satunya berupa kerangka kaki. Goa Kidang berada di kawasan karst Pegunungan Kendeng Utara dan berjarak sekitar 35 kilometer dari Blora. Goa itu berupa ceruk gunung karst sedalam lebih kurang 15 meter dari permukaan tanah bukit karst. Untuk masuk ke dalam goa itu, harus menuruni jalan setapak. Ketua Tim Pola Okupasi Goa Kidang Balai Arkeologi Yogyakarta Indah Askin Nurani, Jumat (27/4), mengatakan, kerangka Homo sapiens yang utuh ditemukan di kedalaman 115 centimeter. Adapun kerangka Homo sapiens yang satunya berada di kedalaman 155 cm. Namun, tim baru menemukan bagian kaki karena posisi dia berada di lapisan tanah di bawah kerangka Homo sapiens yang utuh. “Dari hasil penanggalan radiocarbon, kedua kerangka itu berada d

Fosil Homo Erectus Ditemukan di Semedo

JAKARTA, KOMPAS – Fosil manusia purba Homo Erectus baru baru ini ditemukan di Situs Semedo, yang terletak di Desa Semedo, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Setelah lebih dari setengah tahun meneliti, tim ahli dari Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran menyimpulkan, fosil tersebut berusia sekitar 700.000 tahun pada Kala Pleistosen Tengah.              Fosil yang ditemukan itu berupa kepingan-kepingan bagian tengkorak kepala, seperti tulang tengkorak bagian belakang serta sepasang tulang tengkorak di belakang dahi dan tulang pertautannya. Selain itu, ditemukan juga tulang berbentuk cekungan tempat melekatnya otak belakang. Fosil itu ditemukan Dakri (54), petugas keamanan di Situs Semedo di sebuah anak Sungai Kawi.              Harru Widianto, Kepala Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran, Selasa (17/4), mengatakan, fosil tersebut sebenarnya sudah ditemukan pada Mei 2011. Namun, para ahli membutuhkan waktu hampir satu tahun untuk menyimpulkan bah

Soekarno-Hatta Pahlawan Nasional

BLK. FACTORY (GM) - Yayasan Masyarakat Sejarawan Indonesia (YMSI) Cabang Jawa Barat akan mengusulkan Soekarno dan Muhamad Hatta agar diangkat sebagai pahlawan nasional. Gelar pahlawan proklamator dinilai tidak cukup disandang kedua tokoh tersebut. Menurut Ketua YMSI Jabar sekaligus Guru Besar Ilmu Sejarah Unpad, Prof. Nina Herlina Lubis, berdasarkan Keppres No 81/TK/1986 pada 23 Oktober 1986, Soekarno dan Hatta hanya dinobatkan sebagai pahlawan proklamator. "Tidak sebagai pahlawan nasional. Terkesan hanya sesaat atas gelar tersebut," ucapnya kepada "GM", Selasa (10/4). Bahkan, kata Nina, mengutip pendapat dari Prof. Jimly Ashidiqie yang juga mantan Ketua Mahkamah Kosntitusi, gelar pahlawan proklamator itu ekstra-legal dan "minimalis". Bahkan Jimly menyebutkan bahwa SK pahlawan proklamator yang dikeluarkan tahun 1986, hanya merupakan "jalan keluar" sesaat dan secara hukum lebih rendah dari pahlawan nasional. "Sementara jasa yang

Fosil Ular Raksasa Ditemukan Di Kolombia

FLORIDA —Sekelompok ilmuan menemukan fosil ular raksasa di Kolombia yang diklaim sebagai fosil ular terbesar yang pernah ditemukan. Fosil ular ini dinamai Titanoboa, yang memiliki panjang 14 meter dengan berat lebih dari satu ton. "Dalam hayal terliar anda tak pernah terbesit anda menemukan (ular) Boa, sepanjang 14 meter. Ular terbesar hari ini hanya setengah dari ukuran ini,’’ ujar Dr Carlos Jaramillo, seorang ilmuan dari Smithsonian Tropical Research Institute yang terlibat dalam penemuan itu sebagaimana dikutib BBC, Selasa (3/4). Saking besarnya ular yang dipercaya hidup 58 juta tahun lalu, mampu dengan mudah menelan buaya dewasa. Fosil ini sendiri ditemukan di sebuah tambang batu bara terbuka di Cerrejon, wilayah utara Colombia. Dalam penggalian itu tak hanya ular yang ditemukan, sejumlah satwa tropis dalam ukuran raksasa yang ditaksir berasal dari era Palaeocene. ‘’Apa yang kami temukan adalah sebuah reptli raksasa yang telah hilang. Kura-kura sebesar meja da

Wanita Indonesia Nenek Moyang Penduduk Madagaskar

Paris (AFP/ANTARA) - Beberapa perempuan Indonesia menjadi pendiri dari koloni Madagaskar 1.200 tahun yang lalu, ujar para peneliti pada Rabu akan salah satu episode aneh dalam sejarah pengembaraan manusia. Antropolog banyak yang terpesona dengan Madagaskar, karena pulau itu jauh dari sejarah penaklukan manusia di planet ini selama ribuan tahun. Pulau itu kemudian menjadi tempat tinggal bagi penduduk asli Afrika serta orang Indonesia, yang terletak 8.000 kilometer dari Madagaskar. Sebuah tim yang dipimpin oleh ahli biologi molekuler Murray Cox dari Massey University, Selandia Baru, meneliti DNA penduduk Madagaskar demi mencari petunjuk atas penjelasan teka-teki imigrasi tersebut. Mereka mencari ciri-ciri yang diturunkan kromosom melalui garis ibu, dengan contoh DNA yang diambil dari 266 orang yang berasal dari tiga kelompok etnis Malagasi. Dua puluh dua persen dari DNA itu memiliki variasi dari "motif Polinesia," karakteristik gen yang ditemukan di pendud

Tinggalan Era Paleolitik Bertebaran di Seram

Banyak Pula Temuan Lain dari Zaman Neolitik AMBON, KOMPAS – Tinggalan arkeologi sebagai bagian budaya paleolitik banyak ditemukan di Pulau Seram, Maluku. Temuan ini membuktikan bahwa budaya paleolitik sekitar 50.000 tahun lalu berkembang di Maluku, sekaligus menjadi pengetahuan baru penyebaran budaya paleolitik di Indonesia. Tinggalan arkeologi itu ditemukan tim peneliti Pusat Arkeologi Nasional dan Balai Arkeologi Ambon. Mereka meneliti selama delapan hari (15-22 Februari) di 41 titik pengamatan di utara Seram, tepatnya di Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku Tengah, dan Seram Bagian Barat. Titik-titik pengamatan itu di daerah aliran sungai dan gua. Tim peneliti terdiri atas enam orang, yaitu Jatmiko, Truman Simanjuntak, Fadlan, dan Ngadiran dari Pusat Arkeologi dan Nasional, sedangkan dua orang lagi, Marlon Ririmasse dan Michael Lahalo, dari Balai Arkeologi Ambon. Menurut Truman Simanjuntak, tinggalan arkeologi yang banyak ditemukan berupa pecahan atau serpihan bebatuan yan

Situs Gunung Padang Terancam Rusak

Gambar
HASANUDIN,(GM)- Pemprov Jabar dan Pemkab Cianjur diminta segera mengeluarkan aturan hukum untuk melindungi situs megalitikum Gunung Padang di Kab. Cianjur. Pasalnya, selama ini banyak batuan andesit yang ada di sekitar Gunung Padang, dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk pembangunan rumah. dok: Dyah Setyowati Anggrahita "Kebanyakan batu yang digunakan ada di bagian bawah, sedangkan di bagian atas penduduk tidak berani," ungkap anggota tim peneliti situs Megalitikum Gunung Padang, Ir. Pon S. Purajatnika kepada wartawan di Toko You, Jln. Hasanuddin Bandung, Rabu (1/2). dok: Dyah Setyowati Anggrahita Pon khawatir, jika tidak aturan hukum dari pemerintah, kondisi situs Gunung Padang terancam semakin rusak akibat aktivitas dan perilaku para pengunjung, setelah kawasan ini dibuka sebagai objek wisata sejarah. dok: Dyah Setyowati Anggrahita "Bulan lalu saja, jumlah pengunjung mencapai 7.000 orang. Akan sangat terbayang, situs itu harus menerima beban ribuan pengunjung," uj

Foto-foto Liburan di Bali, Jogja dan Pekalongan

Gambar
Turis di Pura Besakih Perlengkapan membatik di museum batik Cetakan Batik Kapal Feri di Pelabuhan Gilimanuk Mencoba Membatik di Museum Batik Benteng Vredeburg Pura Besakih Pura Besakih Pohon Yoni di Sangeh

Filosofi Pencak Macan

Bahwa pencak silat merupakan salah satu olahraga bela diri asli Indonesia, rasanya sudah banyak yang mengetahui. Selain itu, ada sebuah tradisi yang namanya mirip, walau sebenarnya berbeda, yaitu pencak macan. Tradisi ini tumbuh dan berkembang di daerah Lumpur dan Koman, Gresik, Jawa Timur. Berbeda dengan pencak silat yang merupakan bela diri, pencak macan sesungguhnya merupakan pertunjukkan seni. Kesenian ini biasanya diadakan dalam upacara perkawinan adat. Pencak macan merupakan bagian dari perarakan pengantin, yang bermula dari rumah pengantin laki-laki dan menuju ruman pengantin perempuan. Jadi, ketika mempelai pria dirias dan keluar rumah yang disambut dengan seni hadrah, pencak macan akan berjalan mengiringi hingga mempelai pria sampai di rumah mempelai perempuan. Pencak macan biasanya diiringi dengan musik-musik Islami. Sejumlah orang yang mengenakan kostum dengan karakter macan, monyet, dan hantu genderuwo yang ditampilkan membuat tradisi pencak macan menjadi unik. Na