Begini Faktur Pajak Era Mesir Kuno

Faktur pajakk zaman Mesir Kuno. Rare Books and Special Collections, McGill University Library and Archives.

TEMPO.CO, Montreal - Hari pajak di Amerika Serikat tinggal hitungan hari. Warga negara Amerika pun berebut untuk membayar pajak sebelum batas waktu pada 15 April 2015. Namun, hingga hari ini, sentimen terhadap pajak belum juga hilang. Uniknya, ternyata pajak sudah ada sejak era Mesir kuno.

Keberadaan pajak di era Ramses Yang Agung diketahui berdasarkan penemuan sebuah faktur pajak milik seorang warga kota setempat. Faktur berbahan tembikar itu menunjukkan tarif pajak yang cukup tinggi, yakni senilai dengan 100 kilogram koin emas. Faktur pajak ini disimpan di perpustakaan dan tempat penyimpanan arsip McGill University di Montreal.

"Pajak dibayarkan dalam bentuk koin emas dan disampaikan ke bank umum di Kota Diospolis Magna," kata Brice Jones, peneliti dari Concordia University, Montreal, yang menerjemahkan teks faktur pajak itu, seperti dikutip dari Livescience. Kota Diospolis kini dikenal dengan nama Luxor atau Thebes. Temuan ini akan diterbitkan dalam Bulletin of the American Society of Papyrologists terbitan mendatang.

Faktur pajak menunjukkan tanggal 22 Juli tahun 98 sebelum Masehi. Brice mengatakan saat itu uang kertas belum diciptakan. Orang-orang mengumpulkan koin emas hingga mendekati jumlah yang harus dibayarkan.

Pada 98 sebelum Masehi, suasana politik Mesir memang sedang bergejolak di bawah kekuasaan Ptolemy X, Firaun yang memerangi saudara-saudaranya sendiri demi takhta. Ptolemy merupakan bagian dari dinasti Firaun keturunan Makedonia yang memerintah Mesir setelah kematian Alexander Agung.

Beberapa pakar sejarah Mesir kuno bahkan menyebut Ptolemy sampai membunuh ibunya sendiri pada 101 sebelum Masehi supaya kekuasaannya tak terbagi. Namun sebagian besar sejarawan meragukan berita sumir tersebut karena belum ada bukti yang menunjukkan tentang itu.

Ptolemy X kehilangan kekuasaannya pada 89 sebelum Masehi. Saat itu pasukannya melakukan kudeta, dan dia terbunuh satu tahun setelahnya. Saudaranya, Ptolemy XI, kemudian mengambil alih kekuasaan.

LIVESCIENCE | AMRI MAHBUB

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tokoh Idola Untuk Pendidikan Karakter

Belanda Minta Maaf, tetapi ...

Rumah Proklamasi Akan Dijual Pemiliknya