Candi Ngawen Ambles

MAGELANG, KOMPAS – Struktur fondasi empat candi perwara dari Candi Ngawen di Desa Ngawen, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, kini ambles sedalam 25-30 sentimeter. Selain karena gempa, kondisi ini juga dipicu oleh getaran-getaran lain, seperti erupsi Gunung Merapi dan lokasi candi yang berada di cekungan.
Kepala Seksi Pelestarian Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Tengah Gutomo mengatakan, kondisi ini menyebabkan bangunan candi menjadi asimetris. “Karena antarbatu tidak memiliki perekat apapun, maka kondisi bangunan yang asimetris menyebabkan sebagian batu lepas dari susunannya semula,” ujarnya, Kamis (16/6). Meski demikian, candi tidak mengalami kerusakan serius.
Saat ini di bawah fondasi setiap candi perwara terdapat dua hingga tiga lapis batu yang runtuh. Satu lapis terdiri atas 60 batu.
Candi Ngawen terdiri atas lima candi perwara dan satu candi di antaranya kondisi baik karena sudah dipugar tahun 1980-an.
Menyikapi kondisi tersebut, maka empat candi perwara akan mulai diperbaiki secara bertahap. Petugas pelaksana pemugaran Candi Ngawen, Semi, mengatakan, mulai Rabu (15/6) perbaikan untuk satu bangunan candi perwara yang ambles dimulai.
“Pemugaran satu bangunan candi ini akan memakan waktu hingga 60 hari,” ujarnya. Pemugaran ini melibatkan 14 tenaga kerja. Pemugaran akan dilaksanakan dengan membongkar keseluruhan bangunan candid an membuat lapisan beton yang diperkuat dengan cor pelat, sebagai tempat penyusunan kembali batu-batu daro camdo bercorak Buddha peninggalan abad ke-8 tersebut. (EGI)

Sumber : Kompas, 17 Juni 2011

Komentar

  1. Pendapat saya Kepala Seksi Pelestarian Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Tengah Gutomo dia cepat mengambil tindakan dalam hal perbaikan candi yang sudah Ambles ini patutlah di contoh bagi semua warga indonesia./ karena budaya kita ini sangatlah berarti bagi indonesia. apalah jika indonesia tanpa budaya? maka dari itu kita sebagai warga harus merawat dan memperbaiki juga melestarikannya.

    Niky Suryadi
    XI IPA 2

    BalasHapus
  2. Nama: Ajeng Dewi Pajarwati
    Kelas: XI IPA 5
    No.absen: 02

    Seharusnya warisan budaya indonesia harus cepat di lestarikan dan dibudayakan juga dijaga sebaik mungkin jangan sampai baru mau diperbaiki ketika terjadi masalah seperti ini. petugas harus tanggap, dan pemerintah bertanggung jawab penuh.

    BalasHapus
  3. Nama: Devi Florenci
    Kelas: X - B
    No.absen: 12

    Cor plat ini diharapkan dapat mencegah adanya penurunan batu fondasi. Pemasangan candi tersebut diperkirakan hanya sampai tingkat selasar atau lantai candi. Hal ini dimaksudkan agar kondisi candi keempat sama dengan tiga candi perwara yang saat ini belum dipugar.

    Mungkin jika nanti ada kesempatan ke sana bisa mampir.. Sayang sekali ya sudah banyak yang rusak, sampai ada kepala patung Budha yang hilang.. paling asyik melihat candi atau situs sejarah jadi bisa membayangkan ke masa lampau..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tokoh Idola Untuk Pendidikan Karakter

Belanda Minta Maaf, tetapi ...

Rumah Proklamasi Akan Dijual Pemiliknya