Alas Tidur Manusia Purba

Peneliti arkeologi menemukan artefak alas tidur manusia purba di Afrika Selatan berusia sekitar 77.000 tahun. Artefak berupa fosil pada lapisan batuan itu menunjukkan pemakaian tanaman purba setempat sebagai alas tidur. Artefak itu ditemukan para ahli geologi dari Universitas Tubingen, Jerman, yang mengekskavasi situs goa karang Sibudu di Afrika Selatan. Hasil temuan menunjukkan, 73.000 tahun yang lalu penghuni situs purba membakar tanah sebelum meletakkan tanaman sebagai alas tidur mereka. “Cara ini mungkin untuk menyingkirkan hama dan sampah,” kata Christopher Miller, seorang peneliti, seperti dikutip Livescience, Kamis (8/12). Miller mengambil contoh sedimen untuk memeriksa lapisan geologi. Dari lapisan tadi diketahui tanah itu dari periode 77.000-38.000 tahun lalu. Menurut hasil penelitian, tanaman Cryptocarya wodii yang dipakai alas tidur ini bermanfaat sebagai pelindung gigitan nyamuk dan serangga. “Memodifikasi tempat tinggal merupakan aspek penting kebudayaan manusia,” kata Miller. (LIVESCIENCE/IND)

Sumber : Kompas, 22 Desember 2011 (Kilas Iptek)

Komentar

  1. waah keren ya bu. Pemilihan daun Cryptocarya wodii untuk pembangunan tempat tidur yang menunjukkan bahwa penduduk Sibudu memiliki pengetahuan yang mendalam tentang tanaman sekitar tempat tinggalnya dan mulai menggunakan itu untuk obat. Tempat tidur itu tidak hanya digunakan untuk tidur, tetapi telah dimanfaatkan untuk memperoleh kenyamanan dalam hidup dan bekerja. berarti orang zaman purba kreatif juga yaa :)

    BalasHapus
  2. Keren. ternyata tempat tidur itu tidak hanya digunakan untuk tidur, tetapi telah dimanfaatkan untuk memperoleh kenyamanan dalam hidup dan bekerja. terbukti bahwa manusia zaman dahulu sudah mulai menggunakan kapasitas otaknya. Saya sangat suka dengan posting-posting ini.

    DEVI FLORENCI
    X - B
    12

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tokoh Idola Untuk Pendidikan Karakter

Belanda Minta Maaf, tetapi ...

Rumah Proklamasi Akan Dijual Pemiliknya